" MEMANG UNTUK MENJADI ORANG YANG SUKSES TIDAKLAH MUDAH, BUTUH GERAKAN PERUBAHAN KE ARAH YANG LEBIH BAIK "

Jumat, 21 September 2012

Modul Pemeriksaan Fisik II

Minggu 2

PENGUKURAN BERAT BADAN

PENDAHULUAN

Landasan Teori


Indeks Massa Tubuh(IMT)
IMT dihitung sebagai berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dlam meter dikuadratkan dan tidak terkait pada jenis kelamin.IMT secara signifikan beruhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. (Hill, 2005)
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. IMT tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak dapat diterapkan dalam keadaan khusus(penyakit) lainnya seperti edema, asites dan hepatomegali (Supriasa, 2001)
Standar IMT untuk orang Indonesia
IMT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur status gizi individu. Untuk orang Indonesia standar IMT menggunakan standar Asia bukan internasional sebab untuk orang Indonesia memiliki perbedaan orang barat seperti pada tinggi badannya. Indeks Masa Tubuh dapat dihitung dengan rumus :
IMT = BB(kg)/TB(cm)
Indeks Massa Tubuh(IMT)
IMT dihitung sebagai berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dlam meter dikuadratkan dan tidak terkait pada jenis kelamin.IMT secara signifikan beruhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. (Hill, 2005)
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. IMT tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak dapat diterapkan dalam keadaan khusus(penyakit) lainnya seperti edema, asites dan hepatomegali (Supriasa, 2001)
Standar IMT untuk orang Indonesia
IMT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur status gizi individu. Untuk orang Indonesia standar IMT menggunakan standar Asia bukan internasional sebab untuk orang Indonesia memiliki perbedaan orang barat seperti pada tinggi badannya. Indeks Masa Tubuh dapat dihitung dengan rumus :
IMT = BB(kg)/TB(cm)
Berikut ini pembagian IMT berdasarkan standar Asia menurut IOTF, WHO (2000) :
<18,5 = underweight
18,5-22,9 = normal
23-24,9 = at risk
25-29,9 = obese I
>=30 = obese II
Berikut untuk yang standar internasional WHO (1998) :
<18,5 = underweight
18,5-24,9 = normal
25-29,9 = preobese
>30 = obese
30-34,9 = obese I
35-39,9 = obese II
>=40 = obese III

Tujuan Praktikum

  1. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja setiap jenis timbangan
  2. Mahasiswa mengetahui prosedur yang beanr dalam pengukuran bera badan


METODOLOGI 


Prosedur :

  1. Mahasiswa dibagi dalam 2 kelompok laki-laki dan kelompok perempuan
  2. Setiap kelompok bekerja dan setiap orang ditimbang secara benar sebanyak 1x setiap penimbangan
  3. Setiap mahasiswa harus mencoba sebagai penimbang dan yang ditimbangan

Alat Timbangan :
  1. Timbangan Bayi










    2.   Timbangan Anak-anak











  3.   Timbangan orang dewasa














Cara Kerja


  1. Timbangan bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar