" MEMANG UNTUK MENJADI ORANG YANG SUKSES TIDAKLAH MUDAH, BUTUH GERAKAN PERUBAHAN KE ARAH YANG LEBIH BAIK "

Kamis, 20 September 2012

Modul Pemeriksaan Fisik

Minggu 1


PENDAHULUAN
Latar Belakang
KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ) mulai diberlakukan di Indonesia , Pada awalnya dilaksanakan pada beberapa fakultas kedokteran erkemuka di Indonesia pda tahun ajaran 2005/2006. Dalam masa transisi, Pendidikan Dokter berubah secara berangsur-angsur menuju pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia. Termasuk Fakultas Kedokteran Unversitas Baiturrahmah telah memberlakukannya sejak tahun ajaran 2007/2008.
Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi ini mencakup semua komponen modul pembelajaran, seperti modul pemeriksaan fisik. Modul Pemeriksaan Fisik sangat diperlukan agar nantinya lulusan dokter di Fakultas kedokteran Universitas Baiturrahmah bisa menjadi dokter yang memiliki keterampilan dalam memberikan Pelayanan Primair yang profesional sesuai dengan visi dan misi FK UNBRAH.
Setelah nantinya mengikuti modul Pemeriksaan Fisik secara lengkap, diharapkan mahasiswa dapat melakukan beberapa prosedur pemeriksaan fisik di klinik sesuai dengan keluhan masyarakat  terhadap penyakitnya serta dapat mengikuti perkembangan ilmu sehingga mempunyai kemampuan bertukar informasi di dunia kedokteran  secara nasional maupun internasional.

Rumusan Masalah

v  Apa saja aturan dalam pelaksanaan kegiatan Praktikum Pemeriksaaan Fisik ?

Tujuan Praktikum

Lulusan FK UNBRAH mampu menyelesaikan permasalahan kedokteran/kesehatan dengan melakukan prosedur pemeriksaaan fisik sesuai tahapan identifikasi masalah, membuat rencana solusi masalah, melaksanakan dan menilai hasil solusi dengan tingkat pencapaian yaitu mahasiswa mampu memdemonstrasikan kompetensi yang berkaitan dengan ilmu dasar klinik.


LANDASAN TEORI

Keterampilan Klinis

         Keterampilan adalah kegiatan mental dan fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktek dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalam mendiagnosa maupun menyelesaikan suatu masalh kesehatan.
           Didalam buku Standar Kompetensi yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, disebutkan bahwa menurut SK Mendiknas No. 045/U/2012 yang dimaksud dengan kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggugng jawabyang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas dibidang pekerjaan tertentu.
           Keterampilan klinis bisa disederhanakan secara garis besar menjadi dua bagian yaitu keterampilan klinis yang bersifat teknis dan non teknis. Keterampilan non teknis seringkali merujuk pada faktor manusia itu sendiri. Maka keterampilan tersebut bisa diajarkan di tempat lain/non clinical setting. Namun adakalanya keterampilan non teknis ini membuat pasien tidak nyaman. Sehingga diperlukan suasana pembelajaran yang bisa memberikan kesempatan untuk berlatih dan bisa mengulang. Maka tempat untuk model pembelajaran tersebut adalah skills lab.Adapun keterampilan teknis yaitu history taking, phy sical examination, communication skill with patient, prosedural skill and information management. Keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian terkait. Pada setiap keterampilan ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller. Yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan. Berikut pembagian tingkat kemampuan menurut Pyramid Miller :
  1. Mengetahui dan Menjelaskan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini sehingga dapat menjelaskan kepads teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi serta cara melakukannya.

    2.   Pernah Melihat atau Pernah Didemonstrasikan

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi. Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan.

   3.   Pernah Melakukan atau Pernah Menerapkan dibawah Supervisi

Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan dan juga pernah menerapkan keterampilan beberapa kali dibawah supervise.

   4.   Mampu melakukan secara mandiri

Lulusan dokter harus memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapan keterampilan dalam konteks praktek dokter secara mandiri.

METODOLOGI 

A. Metode Pengajaran

Pada prinsipnya  metode pembelajarannya bersifat pembelajaran aktif (active learning), dimana mahasiswa mencari berbagai informasi tentang dasar teoritis,konsep, dan cara melakukan pemeriksaan fisik. 
Orientasi       : Praktikum, diskusi, dan laporan dalam Log Book
Umpan balik : a. Ujian teori ( ujian tulis mengenai teori dari apa yang sudah dipraktekkan )  : 30%
                      b. Ujian praktikum/lisan           

B. Sumber Pembelajaran
  1. Buku teks
  2. Nara sumber
  3. BRP modul Pemeriksaan Fisik
  4. Internet dan sumber lainnya
C. Media Instruksional
  1. White Board
  2. OHP
  3. Multi media projector
  4. Alat-alat tulis
  5. Alat-alat medis dan non medis

D. Sarana Fisik

    1.  Ruang skills lab

    2.  Alat-alat praktikum :
  • Timbangan berat badan











  • Alat pengukur tinggi badan











  • Alat pengukur ketebalan lemak bawah kulit ( skin fold caliper )











  • Garpu tala











  • Alat test buta warna ( ishihara test )












  • Meteran









E. Evaluasi
  1. Ujian teori pada UTS
  2. Ujia praktikum/lisan pada UTS
  3. Penilaian laporan dalam Log Book

Cara Kerja

  1. Mahasiswa mencari informasi tentang tata teritib dalam skill lab
  2. Mahasiswa mencari informasi perauran-peraturan yang berlaku di Lab skills
  3. Mahasiswa mencari alat-alat praktikum dalam modul ini
  4. Mahasiswa menjelaskan caa pengisian Log Book

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peraturan Praktikum Pada Skill Lab
  1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu sesuai jadwal.
  2. Bagi yang terlambat 15 menit atau lebih tidak dibenarkan masuk kedalam ruangan Skills Lab untuk mengikuti praktikum.
  3. Selama praktikum mahasiswa diharuskan memakai jas lab.
  4. Selama di dalam ruangan Skill Lab harus bertindak sopan, santun dan tertib.
  5. Mahasiswa tidak dibenarkan membawa makanan dan minuman kedalam ruang Skills Lab.
  6. Mahasiswa menyediakan Log Book untuk laporan praktikum.
  7. Dalam kegiatan praktikum mahasiswa wajib menjaga keutuhan alat-alat yang dipakai dan bila ada yang merusaknya baik sengaja atau tidak sengaja harus diganti oleh yang bersangkutan dengan alat yang sama.
  8. Bagi yang tidak mengindahkan peraturan ini diberi sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah.

Pengisian Log Book

  1. Setiap minggu sudah terjadwal judul yang akan dipraktikumkan
  2. Sebelum praktikum dilakukan Log Book telah diisi dengan hal-hal yang terkait dengan praktikum Termasuk : 
  • Pendahuluan ( dasar teori, dan tujuan praktikum )
  • Metodologi ( prosedur, alat-alat yang digunakan, cara kerja )
    3.   Hasil, kesimpulan dan saran dibuat setelah selesai praktikum
    4.   Laporan praktikum yang telah selesai secara lengkap, dilaporkan kepada pembimbing prakikum ( fasilitator ) untuk diperiksa dan diparaf paling lambat pada jadwal praktek minggu berikutnya

PENUTUP

Kesimpulan
  1. Mahasiswa dapat mengetahui peraturan-peraturan pada Skills Lab
  2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengisian Log Book
  3. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat praktikum pada modul Pemeriksaan Fisik ini
Saran
  1. Taatilah semua peraturan yang ada di Skills Lab
  2. Susunlah secara sistematis pengisian Log Book








Tidak ada komentar:

Posting Komentar