" MEMANG UNTUK MENJADI ORANG YANG SUKSES TIDAKLAH MUDAH, BUTUH GERAKAN PERUBAHAN KE ARAH YANG LEBIH BAIK "

Sabtu, 22 September 2012

Surat Cinta Untuk Kakak Tingkatku

Dear kaka Tersayang

Disalah satu tempat "terasik" kehidupan . .
( Kembangkan senyum terindahmu yang paling manis dulu donk kak, sebelum melanjutkan membaca suratnya :) )

       Surat ini ditulis sambil membayangkan wajah cantik kakak, membayangkan aja . . jari-jemariku terus bergoyang dan gemetar tak karuan. Apalagi saat ketemu berhadapan dengan kakak pertama kali di lapangan kampus, tempat semua mahasiswa baru dikumpulkan. Dadaku langsung penuh dengan irama detak jantung yang sedang bersenandung . Entah kenapa ini semua bisa terjadi, tapi aku merasa sistem kerja otakku hanya berpusat pada seseorang yang sedang aku pikirkan. Seseorang itu adalah kakak. Ketika semua mahasiswa baru dibariskan, aku melongo melihat kakak yang sedang memerintahkan semua mahasiswa baru untuk berbaris. Seketika akupun tersadar dan ternyata aku ketinggalan berbaris. Akhirnya aku dihukum oleh kakak senior yang lain. Aku disuruh Push up sebanyak 50x. Tapi aku tidak merasa lelah sedikitpun karena ada kakak yang yang menjadi penyemangatku.
     Setelah aku selesai menjalani hukuman dari kakak senior yang lain, akupun dipersilahkan untuk masuk ke barisanku. Kegiatan pun berlangsung hingga siang hari. Ditengah hiru pikuknya teriakan cacing-cacing dari perut yang kelaparan, panas yang teriknya serasa langsung mematangkan kulitku menjadi daging panggang yang tak enak untuk dilihat, apalagi menggugah selera, huff . . .
 Namun, aku tahan karena ini adalah acara yang tak ingin aku lewatkan terutama aku tak mau melewatkan memandang kakak, hehehe . . .
   Tetapi,,, kakak tau nggak,, dengan kehadiran dan tatapan kakak yang tak pernah lepas dari pandangan mataku, aku tetap tersenyum dihadapan kakak. Kemarahan kakak terhadap mahasiswa baru yang lain terasa berbeda ketika denganku. Kemarahan kakak yang bagaikan api yang membara, aku padamkan dengan senyum dan candaku. Yang tadinya teriakan cacing-cacing di perut berdendang tanpa irama, kini menjadi sebuah senyap tak bersuara karena nafsuku hilang ketika kakak bertanya kepadaku " adek masih tahan kan ? " . Lapar yang kurasakan telah berubah menjadi semangat yang membara karena aku tidak mau kelihatan lesu dihadapan kakak. Biarlah anak-anak yang lain mengeluh, tapi aku teap semangat. Biar kakak bangga terhadap aku, hehe . .
      Akhirnya, kamipun diberi waktu istirahat selama 1 jam. Kesempatan untuk kami makan siang dan beristirahat. Aku berharap kakak menghampiriku, dengan niat untuk menawarkan makanan untukku. Tapi kenyataan yang aku lihat, kakak malahan menawarkan makanan itu kepada temanku putri. Tapi tak apalah, aku tetap perhatian sama kakak. Waktu terus berjalan, istirahat kami pun selesai. Jeritan cacing-cacing kelaparan pun telah hilang, dan kini menjadi paduan suara yang koheren. Barisan pun dirapikan kembali. Aku baris paling depan. Tujuannya agar aku selalu diperhatiin sama kakak dan aku bisa memandang kakak. Kegiatan MOS hari ini serasa menjadi irama dangdut Kehidupan Sik Asiknya Ayu Ting Ting . .

Sik asik sik asik kenal dirimu

Sik asik sik asik dekat denganmu

Terasa dihati berbunga bunga setiap bertemu

Sik asik sik asik kenal dirimu

sik asik sik asik dekat denganmu

Ah aku berharap semoga kamulah

Yang akan menjadi, jadi pacarku

 Akhirnya, Kegiatan MOS ini berlangsung pada sore hari. Kegiatan yang tak pernah aku lupakan, apalagi ada kakak yang menjadi penyemangatku. Kak,, pada saat semua orang udah pada pulang, kakak jangan dulu pulan ya. . .
Aku bolehkan lebih kenal dekat dengan kakak. . .
Aku bolehkan minta nomer HP kakak . .
tapi,, aku gak ada pin BB . . hehe

Makasih ya kakak udah membaca surat ini, aku berharap semoga kita bisa saling kenal lebih dekat beneran. Senyum lagi ya kakak yang cantik,, :) 

By : Muhammad Sobari














Jumat, 21 September 2012

Ospek Satu Hari


PERSIAPAN


PAKAIAN :
1. baju kaos putih
2. celana training
3. name tag
BARANG YANG DIBAWA :
1. kaus kaki bola belang kiri kanan
2. buku tanda tangan

KETERANGAN

untuk name tag :
1. tali dijalin dari berbagai warna :
a. arteri
b. vena
c. nervus
d. pembuluh limfe

2. karton : (30x15 cm)
a. cewek : merah/pink
b. cowok : biru

3. format name tag


untuk surat cinta :
1. ditulis tangan dalam kertas ukuran A4
2. menggunakan 2012 huruf
3. disudut kanan bawah menggunakan cap bibir
4. cap bibir menggunakan lipstik, baik cewek maupun cowok
5. format surat cinta


buku tanda tangan :
1. buku tulis isi 40
2. sampul putih hitam
3. halaman pertama : lambang baiturrahmah yang digambar dan diwarnai serta arti dari lambang tersebut
4. halaman kedua : teks mars baiturrahmah
5. biodata mahasiswa : nama, TTL, sekolah asal, cerita perjuangan memasuki bangku kuliah.

WARNING : JANGAN MEMBAWA BARANGBARANG
BERHARGA, seperti :
1. tablet
2. dompet (bawa uang secukupnya)
3. hp (tidak boleh lebih dari 1)
4. perhiasan berlebihan

TOLONG MEMBAWA GEMBOK
KENDARAAN RODA DUA





Modul Pemeriksaan Fisik II

Minggu 2

PENGUKURAN BERAT BADAN

PENDAHULUAN

Landasan Teori


Indeks Massa Tubuh(IMT)
IMT dihitung sebagai berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dlam meter dikuadratkan dan tidak terkait pada jenis kelamin.IMT secara signifikan beruhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. (Hill, 2005)
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. IMT tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak dapat diterapkan dalam keadaan khusus(penyakit) lainnya seperti edema, asites dan hepatomegali (Supriasa, 2001)
Standar IMT untuk orang Indonesia
IMT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur status gizi individu. Untuk orang Indonesia standar IMT menggunakan standar Asia bukan internasional sebab untuk orang Indonesia memiliki perbedaan orang barat seperti pada tinggi badannya. Indeks Masa Tubuh dapat dihitung dengan rumus :
IMT = BB(kg)/TB(cm)
Indeks Massa Tubuh(IMT)
IMT dihitung sebagai berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dlam meter dikuadratkan dan tidak terkait pada jenis kelamin.IMT secara signifikan beruhubungan dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. (Hill, 2005)
Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. IMT tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak dapat diterapkan dalam keadaan khusus(penyakit) lainnya seperti edema, asites dan hepatomegali (Supriasa, 2001)
Standar IMT untuk orang Indonesia
IMT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur status gizi individu. Untuk orang Indonesia standar IMT menggunakan standar Asia bukan internasional sebab untuk orang Indonesia memiliki perbedaan orang barat seperti pada tinggi badannya. Indeks Masa Tubuh dapat dihitung dengan rumus :
IMT = BB(kg)/TB(cm)
Berikut ini pembagian IMT berdasarkan standar Asia menurut IOTF, WHO (2000) :
<18,5 = underweight
18,5-22,9 = normal
23-24,9 = at risk
25-29,9 = obese I
>=30 = obese II
Berikut untuk yang standar internasional WHO (1998) :
<18,5 = underweight
18,5-24,9 = normal
25-29,9 = preobese
>30 = obese
30-34,9 = obese I
35-39,9 = obese II
>=40 = obese III

Tujuan Praktikum

  1. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja setiap jenis timbangan
  2. Mahasiswa mengetahui prosedur yang beanr dalam pengukuran bera badan


METODOLOGI 


Prosedur :

  1. Mahasiswa dibagi dalam 2 kelompok laki-laki dan kelompok perempuan
  2. Setiap kelompok bekerja dan setiap orang ditimbang secara benar sebanyak 1x setiap penimbangan
  3. Setiap mahasiswa harus mencoba sebagai penimbang dan yang ditimbangan

Alat Timbangan :
  1. Timbangan Bayi










    2.   Timbangan Anak-anak











  3.   Timbangan orang dewasa














Cara Kerja


  1. Timbangan bayi

Kamis, 20 September 2012

Modul Pemeriksaan Fisik

Minggu 1


PENDAHULUAN
Latar Belakang
KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ) mulai diberlakukan di Indonesia , Pada awalnya dilaksanakan pada beberapa fakultas kedokteran erkemuka di Indonesia pda tahun ajaran 2005/2006. Dalam masa transisi, Pendidikan Dokter berubah secara berangsur-angsur menuju pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi di seluruh fakultas kedokteran di Indonesia. Termasuk Fakultas Kedokteran Unversitas Baiturrahmah telah memberlakukannya sejak tahun ajaran 2007/2008.
Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi ini mencakup semua komponen modul pembelajaran, seperti modul pemeriksaan fisik. Modul Pemeriksaan Fisik sangat diperlukan agar nantinya lulusan dokter di Fakultas kedokteran Universitas Baiturrahmah bisa menjadi dokter yang memiliki keterampilan dalam memberikan Pelayanan Primair yang profesional sesuai dengan visi dan misi FK UNBRAH.
Setelah nantinya mengikuti modul Pemeriksaan Fisik secara lengkap, diharapkan mahasiswa dapat melakukan beberapa prosedur pemeriksaan fisik di klinik sesuai dengan keluhan masyarakat  terhadap penyakitnya serta dapat mengikuti perkembangan ilmu sehingga mempunyai kemampuan bertukar informasi di dunia kedokteran  secara nasional maupun internasional.

Rumusan Masalah

v  Apa saja aturan dalam pelaksanaan kegiatan Praktikum Pemeriksaaan Fisik ?

Tujuan Praktikum

Lulusan FK UNBRAH mampu menyelesaikan permasalahan kedokteran/kesehatan dengan melakukan prosedur pemeriksaaan fisik sesuai tahapan identifikasi masalah, membuat rencana solusi masalah, melaksanakan dan menilai hasil solusi dengan tingkat pencapaian yaitu mahasiswa mampu memdemonstrasikan kompetensi yang berkaitan dengan ilmu dasar klinik.


LANDASAN TEORI

Keterampilan Klinis

         Keterampilan adalah kegiatan mental dan fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktek dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalam mendiagnosa maupun menyelesaikan suatu masalh kesehatan.
           Didalam buku Standar Kompetensi yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, disebutkan bahwa menurut SK Mendiknas No. 045/U/2012 yang dimaksud dengan kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggugng jawabyang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas dibidang pekerjaan tertentu.
           Keterampilan klinis bisa disederhanakan secara garis besar menjadi dua bagian yaitu keterampilan klinis yang bersifat teknis dan non teknis. Keterampilan non teknis seringkali merujuk pada faktor manusia itu sendiri. Maka keterampilan tersebut bisa diajarkan di tempat lain/non clinical setting. Namun adakalanya keterampilan non teknis ini membuat pasien tidak nyaman. Sehingga diperlukan suasana pembelajaran yang bisa memberikan kesempatan untuk berlatih dan bisa mengulang. Maka tempat untuk model pembelajaran tersebut adalah skills lab.Adapun keterampilan teknis yaitu history taking, phy sical examination, communication skill with patient, prosedural skill and information management. Keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian terkait. Pada setiap keterampilan ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller. Yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan. Berikut pembagian tingkat kemampuan menurut Pyramid Miller :
  1. Mengetahui dan Menjelaskan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini sehingga dapat menjelaskan kepads teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi serta cara melakukannya.

    2.   Pernah Melihat atau Pernah Didemonstrasikan

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi. Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan.

   3.   Pernah Melakukan atau Pernah Menerapkan dibawah Supervisi

Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan dan juga pernah menerapkan keterampilan beberapa kali dibawah supervise.

   4.   Mampu melakukan secara mandiri

Lulusan dokter harus memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapan keterampilan dalam konteks praktek dokter secara mandiri.

METODOLOGI 

A. Metode Pengajaran

Pada prinsipnya  metode pembelajarannya bersifat pembelajaran aktif (active learning), dimana mahasiswa mencari berbagai informasi tentang dasar teoritis,konsep, dan cara melakukan pemeriksaan fisik. 
Orientasi       : Praktikum, diskusi, dan laporan dalam Log Book
Umpan balik : a. Ujian teori ( ujian tulis mengenai teori dari apa yang sudah dipraktekkan )  : 30%
                      b. Ujian praktikum/lisan           

B. Sumber Pembelajaran
  1. Buku teks
  2. Nara sumber
  3. BRP modul Pemeriksaan Fisik
  4. Internet dan sumber lainnya
C. Media Instruksional
  1. White Board
  2. OHP
  3. Multi media projector
  4. Alat-alat tulis
  5. Alat-alat medis dan non medis

D. Sarana Fisik

    1.  Ruang skills lab

    2.  Alat-alat praktikum :
  • Timbangan berat badan











  • Alat pengukur tinggi badan











  • Alat pengukur ketebalan lemak bawah kulit ( skin fold caliper )











  • Garpu tala











  • Alat test buta warna ( ishihara test )












  • Meteran









E. Evaluasi
  1. Ujian teori pada UTS
  2. Ujia praktikum/lisan pada UTS
  3. Penilaian laporan dalam Log Book

Cara Kerja

  1. Mahasiswa mencari informasi tentang tata teritib dalam skill lab
  2. Mahasiswa mencari informasi perauran-peraturan yang berlaku di Lab skills
  3. Mahasiswa mencari alat-alat praktikum dalam modul ini
  4. Mahasiswa menjelaskan caa pengisian Log Book

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peraturan Praktikum Pada Skill Lab
  1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu sesuai jadwal.
  2. Bagi yang terlambat 15 menit atau lebih tidak dibenarkan masuk kedalam ruangan Skills Lab untuk mengikuti praktikum.
  3. Selama praktikum mahasiswa diharuskan memakai jas lab.
  4. Selama di dalam ruangan Skill Lab harus bertindak sopan, santun dan tertib.
  5. Mahasiswa tidak dibenarkan membawa makanan dan minuman kedalam ruang Skills Lab.
  6. Mahasiswa menyediakan Log Book untuk laporan praktikum.
  7. Dalam kegiatan praktikum mahasiswa wajib menjaga keutuhan alat-alat yang dipakai dan bila ada yang merusaknya baik sengaja atau tidak sengaja harus diganti oleh yang bersangkutan dengan alat yang sama.
  8. Bagi yang tidak mengindahkan peraturan ini diberi sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah.

Pengisian Log Book

  1. Setiap minggu sudah terjadwal judul yang akan dipraktikumkan
  2. Sebelum praktikum dilakukan Log Book telah diisi dengan hal-hal yang terkait dengan praktikum Termasuk : 
  • Pendahuluan ( dasar teori, dan tujuan praktikum )
  • Metodologi ( prosedur, alat-alat yang digunakan, cara kerja )
    3.   Hasil, kesimpulan dan saran dibuat setelah selesai praktikum
    4.   Laporan praktikum yang telah selesai secara lengkap, dilaporkan kepada pembimbing prakikum ( fasilitator ) untuk diperiksa dan diparaf paling lambat pada jadwal praktek minggu berikutnya

PENUTUP

Kesimpulan
  1. Mahasiswa dapat mengetahui peraturan-peraturan pada Skills Lab
  2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengisian Log Book
  3. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat praktikum pada modul Pemeriksaan Fisik ini
Saran
  1. Taatilah semua peraturan yang ada di Skills Lab
  2. Susunlah secara sistematis pengisian Log Book








Modul Active Learning




       FK UBRAH pada periode 2007/2008 ini mulai melaksanakan kurikulum baru yang disenut KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Metoda pembelajarannya terutama menggunakan metode PBL partial. Proses pembelajarannya dilakukan dengan grup kecil mahasiswa dan perkelompoknya 10-12 orang. FK Unbrah menggunakan 7 step. Ditiap grup dipilih ketua dan sekretaris. Kegiatan utama adalah Diskusi Kelompok1 (DK1), DK2, dan pleno. Hasil diskusi kelompok dan pleno ditulis damal log book. Setiap diskusi kelompok akan difasiliasi oleh seorang fasilitator. Baik fasilitator, ketua dan sekretaris grup punya tugas masing-masing.
     Bagaimana anda meringkas seluruh proses pembelajaran dengan metode PBL dan apa yang dapat disimpulkan dari perbedaan tugas fasilitator, ketua, sekretaris, dan anggota kelompok dalam DK1, DK2, dan pleno ??

Clarify unfamiliar terms ( Klarifikasi kata-kata atau istilah yang belum dimengerti )

DK1

Fasilitator : seseorang yang mampu memberikan suau materi dan masalah yang akan dibahas dalam sebuah diskusi dengan catatan bahwa dia lebih menguasai materi tersebu dan juga dapat mengarahkan diskusi agar tidak melenceng dari masalah yang dibahas
7 step : Tujuh langkah untuk menyelesaikan masalah dalam kegiatan PBL
PBL : Metode pembelajaran melalui diskusi dan masalah
Pleno : waktu dimana hasil DK1 dan DK2 dikumpulkan, diolah, dipersiapkan, dipresentasikan untuk disimpulkan dari kesimpulan yang dibuat dengan tujuan mengambil sisi positif dari suatu maalah tersebut

Define the problem ( Definisikan apa yang menjadi masalah )

1. Apa itu 7 step dalam PBL ?
2. Bagaimana cara kerja metode PBL ?
3. Bagaimana anggota berpartisipasi agar kegiatan PBL berjalan dengan lancar ?
4. Apa saja tugas masing-masing yang ada di dalam tutor ?
5. Bagaimana menulis laporan hasil DK1, DK2, dan pleno ?
6. Bgaimana cara meringkas dalam metode PBL ?
7. Dalam bentuk apa fasilitator memfasilitasi ?

Brainstrom possible hypotesis or explanation ( Buat hipotesis atau jawaban sementara melalui brainstroming )

1.7 step adalah sama dengan membuat karya ilmiah
2. Cara kerja PBL: - Kerjasama
                              - Diskusi
                              - Menyimpulkan
                              - Mempresentasikan
3. Anggota harus melengkapi bahan diskusi, tahu tugas masing-masing, aktif, bersikap kritis, menghargai pendapat orang lain, menguasai materi, bekerjasama dengan baik, memakai prinsip 7 budi utama
4. Fasilitator : bertugas membimbing, mengawasi, mengarahkan, serta memberikan materi yang akan didiskusikan
5. Cara menulis laporan :
* DK1 dan DK2 : singkat, padat, jelas dan benar serta sistematis dengan cara                               ditulis dalam log book
* Pleno : menarik, mudah dipahami, diketik di PP
6. Cara meringkas : mencatat inti-inti dan dikumpulkan serta ditarik kesimpulannya
7. Fasilitas : nasehat, arahan, dan materi

Arrange explanation into a tentative solution ( buat skema )

Define learning objective ( definisikan beberapa tujuan umum pembelajaran )

Definisi PBL
    PBL adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dalam dinamika kelompok kecil yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah sebagai titik acuan dalam pembelajaran sehingga setiap anggota grup mendapakan pengetahuan baru.

Cara kerja PBL
1. Inovatif
2. Student center
3. Integrated
4. Pembelajaran aktif (Active learning)
5. Komunikatif
6. Kollaboraif

Manfaat PBL
 Mahasiswa :
  - Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
  - mendapatkan skill dlam hal menganalisa masalah secara kompleks
  - berani bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah
  - dapat menginegrasikan pengetahuan dasar keterampilan solusi masalah,keterampilan pembelajaran mandiri yang efekif, dan keterampilan kerjasama

7 Step
    adalah suatu prosedur/tahapan dalam kegiatan PBL
adapun langkah-langkahnya yaitu :
1. Clarify unfamiliar term
2. Define the problem
3. Brainsrom possible hypotesis or explanation
4. Arrange explanation into a tentative suluion
5. Define learning objective
6. Gather informaion and private study
7. Share the result of information gathering and private study

Tugas masing-masing peserta
*Fasilitator : memberikan materi dan permasalahan yang akan dibahas dalam sebuah diskusi serta mengarahkan permasalahan agar tidak melenceng
*Ketua : bertugas memimpin diskusi, ikut aktif dalam memecahkan permasalahan, mengatur anggota dan jalannya diskusi serta mempresentasikan hasil diskusi
*Sekretaris : mencatat hal-hal penting dan membuat laporan diskusi unuk dipresentasikan
*Anggota : Berpartisipasi aktif dalam diskusi